Sambutan Pendiri dan Pengasuh
Selamat Datang di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Al-Husna
PPTQ Al-Husna merupakan Pondok Pesantren Salafiyah dengan manajemen modern. Pondok Pesantren ini mempunyai Program yang khas, yaitu Tahfizhul Qur’an (Menghafal al-Qur’an). Santri diajarkan berbagai metode dalam hal menghafal al-Qur’an. Rata-rata Santri dapat menyelesaikan hafalan 30 juz yang relatif cepat yakni selama 1,5 tahun. Yang mana Sanad hafalan Qur’an nya mutawasshil sampai Rasulullah SAW.
Selain fokus dalam hal hafalan al-Qur’an PPTQ Al-Husna juga terdapat madrasah diniyah yang di dialamnya banyak kajian Kitab kuning. Selain itu, di PPTQ Al-Husna terdapat program unggulan lain seperti: Pengembangan IT dan Pengembangan bahasa Arab dan Inggris serta Life Skill (Keterampilan Hidup). Pondok Pesantren ini berdiri sejak 10 Januari 2016/30 Rabiul Awwal 1437 yang saat ini sudah ada 178 Santri mukim (59 Santri Putra dan 119 Santri Putri) dan sudah ada 31 Santri yang mampu menyelesaikan hafalan 30 Juz.
5 P Nyantri di PPTQ Al-Husna :
1. Penuhkan Niatnya.
2. Perhatikan Biayanya.
3. Pastikan Manfaatnya.
4. Penerus lidah Nabi nantinya.
5. Penyelamat Keluarga nantinya
PROFIL
PONDOK PESANTREN TAHFIZHUL QUR’AN (PPTQ) AL-HUSNA
A. LATAR BELAKANG
Cikal Bakal berdirinya PPTQ Al-Husna diawali dari
kepercayaan salah satu masyarakat waluyojati Kec. Pringsewu . Beliau adalah Hi.
Sahrudin, beliau menitipkan putrinya untuk setoran hafalan di rumah Dr. KH.
Abdul Hamid, M.Pd.I., Al-Hafizh secara kalong (Belum Mukim). Kegiatan tersebut
dilakukannya selama beberapa bulan. Hi. Sahrudin berusaha mencarikan kawan
untuk putrinya agar lebih semangat dalam menghafal al-Qur’an, beliau memutuskan
untuk memondokkan putrinya di kediaman Dr. KH. Abdul Hamid, M.Pd.I., Al-Hafizh.
Usaha Hi. Sahrudin membuahkan hasil sehingga ada 6 santri yang mau menemani
putrinya.
Sebagai bentuk partisipasi dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan sebagai wujud kepedulian dalam membangun sumberdaya
manusia Indonesia yang terampil, cekatan, siaga dan Qur’ani. Beberapa wali
santri dan masyarakat membrikan masukan agar dibuat sebuah Pondok Pesantren.
Pondok Pesantren Tersebut bernama PPTQ Al-Husna yang dinisbatkan pada nama
Istri Dr. KH. Abdul Hamid, M.Pd.I., Al-Hafizh yaitu Nyai Husnul Fadhilah. Dari
kata AL-HUSNA ini harapannya adalah sesuai dengan kata itu, yakni: Al-Qur'an
Hantarkan Urusan Santri (mendapatkan) Naungan Allah. Nama pondok pesantren
tersebut diresmikan Pada Hari Ahad tanggal 10 Januari 2016 bertepatan pada
tanggal 30 Robiul Awal 1437 Hijriyah.
Seiring berjalannya waktu semakin bayaknya
santri yang mondok di PPTQ AL-Husna, sehingga PPTQ Al-Husna mengalami
keterbatasan tempat, sehingganya PPTQ AL-HUSNA pada awal ajaran baru 2017/2018
Menyewa Kontrakan 7 pintu tepat depan Pondok, namun dengan berjalannya waktu
kontrakan itu pun tidak dapat menampung para santri lagi karena banyaknya
santri mukim. Pada tahun 2019/2020 santri baru PPTQ AL-HUSNA terus bertambah,
Pondok pesantren Al-Husna mengambil langkah untuk menambah kontrakan 5 pintu
sebagai persiapan santri baru dan memisahkan antara asrama putra dengan asrama
putri, total kontrakan yang di sewa oleh ponpes berjumlah 12 pintu.
Sehubungan dengan tidak adanya kontrakan lagi untuk para santri mukim
yang sudah berjumlah 12 pintu kontrakan, Pon Pes al-Husna mengambil langkah
mencari lokasi baru yang luas untuk pengembangan, namun dari beberapa tempat
dan daerah yang di survey tidak ada yang cocok. Atas kesabaran Pengasuh
Al-Husna beliau tetap mencari lokasi yang sesuai dengan harapannya, sehingga
sampailah pada desa Podomoro, sebuah tempat yang ke 12 dalam pencarian. Hal ini
sesuai dengan jumlah kontrakan santri yang ada dan juga sesuai dengan tanggal
lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW, Pengasuh Al-Husna yakin dan mantap dengan
tanah pada lokasi tersebut, yang berada di Jl.Lingkar Utara RT.005 RW.002 desa
Podomoro Kec.Pringsewu Kab.Pringsewu.
Lokasi tersebut mulai dibangun pada hari minggu tanggal 07 Juni 2020.
Setahun kemudian tepatnya pada hari senin 17 Mei 2021 M atau bersamaan dengan 05 Syawal 1442 H. Seluruh
santri putra pindah ke lokasi bangunan yang baru yakni di podomoro. Perpindahan
inilah yang menjadi cikal bakal penambahan nama Pon Pes, dengan nama “Bukit
Raja Wali” Tabarukan kepada Syekh Abdul Qodir Al Jailani yakni Rojone
Wali. Hal inilah yang menjadikan pengasuh PPTQ
Al-Husna BR menamai seluruh asrama santri dengan nama hewan, tentunya penamaan
itu diambil dari sisi makna filosofi yang terkandung didalam nama hewan
tersebut.
Ø
Pertama asrama hilzun
adz-dzahabi “keong emas”, nama asrama ini tabarukan dengan KH. Abdul Hannan
Ma’sum kwagean, pengasuh Pon Pes Fathul Ulum. Salah satu nasehat beliau dalam
ceramahnya, pondok itu seperti KEONG, semakin besar isinya semakin besar pula
cangkangnya. Atas dasar inilah sang pendiri Al-Husna BR menamai asrama yang
pertama kali jadi dan ditempati santri dengan nama KEONG EMAS, dengan harapan
semakin banyak santri mukim semakin besar pula bangunannya dan kelak santri
bagaikan EMAS yang di cari oleh banyak orang (ilmunya bermanfaat). Kemudian
pada hari senin tanggal 8 Mei 2023 M bertepatan dengan 17 Syawal 1444 H asrama
ini menjadi ndalem kyai.
Ø
Setengah tahun
kemudian tepatnya pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2021 yang bertepatan dengan
05 Rabi’ul Awal 1443 santri putra pindah lagi ke bangunan yang kedua, yang di
berinama “ALHAYZUM” kuda perang malaikat Jibril AS, karena al-Qur’an di
turunkan atas washilah malaikat Jibril, dengan harapan semoga seluruh santri
diberikan kemudahan dalam menghafal ayat-ayat al-Qur’an.
Ø
Ketiga asrama
putri annahlah yakni lebah yang menghasilan madu, tabarukan
dengan surat an-Nahl dengan harapan seluruh santri kelak seperti madu yang
dibutuhkan oleh banyak orang dan sebagai obat.
Ø
Keempat asrama
putri alfarosyaat yakni kupu-kupu, hewan ini sebelum menjadi kupu-kupu
yang indah, sebelumnya melalui fase menjadi kepompong,hal ini di laluinya
selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Demikian hal nya dengan
santri, saat ini sedang menjadi kepompong ( mondok/bertapa) kelak jika sudah
boyong harapannya semua santri menjadi KUPU-KUPU yang indah di masyarakat dan
juga dihadapan Allah SWT, mendapat Ridhanya.
Ø Kelima asrama putri ath-Thawuus, burung merak,
dengan harapan bangunan pondok BR ini bakal mekar dan indah seperti mekarnya
burung merak yang indah
Ø Keenam asrama putri al-Baqoroh tabarukan dengan Pon Pes putri Lirboyo,
dan hal ini merupakan suroh yang ke-2 dalam al-Qur’an
Ø Ketujuh asrama putra ad-Difda’ katak. Hewan ini bertabiat selalu maju dan
tidak bisa mundur dengan harapan hafalan santri selalu bertambah dan kelak
hidupnya maju terus seperti katak. Demikian halnya juga dengan PPTQ Al-Husna BR
yang selalu membangun terus.
Ø Kedelapan koprasi putra bernama kanguru tabiat hewan ini
sama dengan katak yakni selalu maju. Dengan harapan Kun GURU yakni seluruh
santri kedepannya menjadi guru baik di keluarga maupun dii masyarakat.
Ø Kesembilan Gazebo ndalem bernama an-Naml yakni semut
tabarukan dengan suroh an-Naml dan Nabi Sulaiman dengan harapan semutnya (Tamu)
banyak yang berkunjung ke PPTQ Al-Husna BR
Ø Kesepuluh Kantor bernama Beruang dengan harapan selalu
BER-UANG semoga rizki PPTQ Al-Husna BR mengalir terus tidakk habis-habis. Amin
Ya Robbal Alamin
Ø Kesebelas Garasi ndalem bernama Burung Ababil dengan
harapan kendaraan yang di miliki PPTQ Al-Husna BR dapat membantu perjuangan
dakwah.
Ø Keduabelas masjid bernama an-Najmatunnasri yakni bintang
raja wali dengan harapan semoga masjid ini menjadi pusat tempat ibadah dan
kegiatan Pon Pes sehingganya seluruh santri menjadi orang yang berbintang dan
di bawa terbang oleh raja wali kehadirat Allah SWT. (seluruh amal ibadah santri
di terima oleh Allah SWT).
Ø Ketigabelas komplek asrama putra, adanya patung Semar.
Dalam bahasa arab semar berasal dari ismar yang berarti paku. Adapula yang
mengatakan istamir yakni bergegas, melanjutkan dan meneruskan.
Adanya patung semar ini dengan harapan memberikan
motivasi kepada santri agar meniru seperti semar pertama : Semar berarti samar-samar sebagai perlambang
guru atau sukma sejati yang wujudnya samar-samar. Kedua : santri itu
harus seperti paku “Walaupun paku itu jasanya sangat besar, karena tanpanya
tidak akan berdiri sebuah rumah yang kokoh, meski begitu, paku tidak pernah
tampak jasanya. Santri pun demikian, kebaikan-kebaikannya tak perlu tampak di
mata masyarakat dalam artian santri harus memiliki jiwa yang ikhlas. Ketiga
: Pitutur luhur yang paling terkenal dari semar adalah “Mbegegeg,
Ugeg-Ugeg, Hemel-Hemel, Sakdulito, langgeng” maksudnya adalah pitutur ini
memberikan nasehat pada santri agar
Mbegegeg berarti diam, Ugeg-ugeg berarti bergerak,
Hemel-hemel berarti makan, Sakdulito artinya hanya sakdulit (sangat sedikit),
dan langgeng bisa bermakna Awet atau Berkah. Keempat : nasehat lain dari
semar adalah ampun sedo tanpo aran maksudnya jangan meninggal tanpa bekas yang
baik (seorang santri sebelum boyong harus memiliki peninggalan-peninggalan yang
baik yang bisa di contoh oleh generasi berikutnya.
Ø
Keempat belas
komplek putra adanya miniatur Ka’bah dengan harapan pertama PPTQ
Al-Husna BR menjadi pusat dan menjadi contoh atau barometer Pon Pes yang ada di
Provinsi Lampung-Indonesia kedua dengan
harapan seluruh santri kelak dengan barokahnya Al-Qur’an dan miniatur Ka’bah
ini bisa ketanah suci dalam rangka Umroh maupun Haji.
Ø
Kelimabelas pagar
komplek putri, pagar ini bergambarkan lafadz Huwa bolak balik, adanya
gambar burung rajawali gambar logo pondok, adanya logo NU, adanya gambar logo
yayasan, adanya gambar harimau, adanya tulisan huruf cina, kemudian adanya
lukisan air terjun bergambarkan perahu yang posisinya areal jalannya turun. Hal
ini memberikan pesan bahwa : atas rahmat dan fadholnya Allah SWT ( Huwa )
mengirimkan rajawalinya berupa santri ke PPTQ Al-Husna BR yang berafiliasi NU
dan di naungi oleh Yayasan Al-Hamidy Pringsewu harapanya setelah santri boyong
semuanya benar-benar menjadi harimau yakni bermanfaat di keluarganya dan
masyarakat luas di segani layaknya harimau. Walaupun santri sudah hafal
Al-Qur’an, sudah memiliki gelar akademik, sudah Alim tetaplah carilah ilmu
sebanyak mungkin (sebaimana digambarkan dalam tulisan huruf cina tersebut)
carilah ilmu walaupun ke negri cina. Semuanya itu diharapkan santri tetap
tawadhu’ tidak sombong (hal ini digambarkan dengan jalan turun).
Ø Keenambelas komplek asrama putri adanya patung BIMA. Sebagaimana yang kita ketahui BIMA merupakan seseorang yang mencari guru sejati dan setelah di temui nya (dewa ruci) BIMA benar-benar Sami’na Wa Atho’na pada sang guru demikian halnya dengan santri harus madep mantep nyantri di PPTQ Al-Husna Bukit Raja Wali sebagaimana di ingatkan dalam nadzom imriti bait nomer 17.
Ø
Ketujuhbelas komplek asrama putri adanya tugu nasehat sunan
drajat dengan harapan semoga santri memiliki jiwa yang empati kepada sesama
makhluk.
PPTQ
Al-Husna BR merupakan Pondok Pesantren Salafiyah dengan manajemen modern.
Pondok Pesantren ini mempunyai Program yang khas, yaitu Tahfizhul Qur’an
(Menghafal al-Qur’an). Santri diajarkan berbagai metode dalam hal menghafal
al-Qur’an. Rata-rata Santri dapat menyelesaikan hafalan 30 juz yang relatif
cepat yakni selama 1,5 tahun. Yang mana Sanad hafalan Qur’an nya mutawasshil
sampai Rasulullah SAW.
Selain fokus dalam hal hafalan al-Qur’an PPTQ
Al-Husna juga terdapat madrasah diniyah yang di dialamnya banyak kajian Kitab
kuning. Selain itu, di PPTQ Al-Husna terdapat program unggulan lain seperti:
Pengembangan IT dan Pengembangan bahasa Arab dan Inggris serta Life Skill
(Keterampilan Hidup). Pada tanggal 8 agustus 2022 M atau bertepatan dengan 10 Muharram 1444 H, PPTQ Al-Husna BR membuka pendidikan formal yaitu SMP Qur'an Al-Hamidy dan SMA Plus Al-Hamidy.
PPTQ Al-Husna berlandaskan kepada Al-Qur’an dan
Hadits, Ijma serta Qiyas. Sesuai dengan ajaran Islamiyah Ahlussunnah wal jamaah
li Nahdlatil Ulama (NU). dengan menggunakan 4 landasan tersebut PPTQ Al-Husna
Mengharapkan Para santri dapat mensyiarkan Agama Islam yang Sejuk dan
Menyejukkan, juga dapat menerapkan Islam Rahmatan Lil’alamin. Serta memegang teguh 4 pilar kebangsaan yakni PBNU (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945).
B. IDENTITAS
Nama:
Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Al-Husna (2016-2021)
Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an (PPTQ) Al-Husna Bukit Raja Wali (2021-Ilayaumil Qiyamah)
Pendiri & Pengasuh :
Dr. KH. Abdul Hamid, M.Pd.I., Al-Hafizh
Nyai. Husnul Fadhilah, S.Pd., Al-Hafizh
Alamat :
Jl. Lkr. Utara (Bukit Raja Wali) RT.05 RW.02 Pekon Podomoro Kec. Pringsewu Kab. Pringsewu Prov. Lampung - 35373
Nomor Statistik Pesantren :
PPTQ Al-Husna 510018100017
PPTQ Al-Husna Bukit Raja Wali 510018100040
No Hp :
0851 8687 3919
No Hp :
081274444248
No.Rek BSI :
PPTQ Al-Husna : 7137387877
Yayasan :
Yayasan Alhamidy Pringsewu