Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an Al-Husna
Berita  

Pondok Pesantren Al-Husna Pringsewu Gelar Manasik Haji dan Wukuf Arafah

Sumber : https://lampung.nu.or.id/warta/pondok-pesantren-al-husna-pringsewu-gelar-manasik-haji-dan-wukuf-arafah-L9ZSH

Pringsewu, NU Online LampungPondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Al Husna Bukit Rajawali Pringsewu menggelar latihan manasik haji dan wukuf arafah. Kegiatan tesebut juga dilaksanakan bertepatan dengan jamaah haji wukuf di padang Arafah, Sabtu-Ahad (15-16/6/2024).

Manasik haji itu diikuti seluruh santri PPTQ Al-Husna dan PPM Baitul Qur’an, kegiatan itu dilatih oleh Ustadz Aris Makmun dari Pesawaran. Kegiatan diawali dengan shalat dzuhur berjamaah, memperbanyak istighfar, shalawat serta khatmil Qur’an.

Narasumber manasik haji, Ustadz Aris Makmun mengatakan, wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang paling mutlak. Wukuf juga memiliki makna berhenti.

“Ini merupakan lambang pada satu titik kehidupan, manusia harus berhenti sejenak memikirkan dunia, dan memperbanyak muhasabah, perenungan, evaluasi, mendekatkan diri dan melambungkan jiwa serta nilai-nilai spiritual kepada Allah swt,” ujarnya.

Ia melanjutkan, sebagaimana hadits Nabi mengatakan al-hajju ‘arafah yang artinya rukun syariat haji wukuf di arafah. Al-hajju ‘arafah ini juga secara bahasa bermakna haji itu mengenal.

“Dalam kajian ma’rifat, haji atau hujjah itu diartikan perjumpaan dan berhadapan dengan Tuhan atau Allah swt. Maka rangkaian kata al-hajju ‘arafah itu artinya berjumpa dan mengenal. Juga diartikan berjumpa atau berhadapan dengan Tuhan itu harus dengan mengenal Tuhan,” paparnya.

Menurutnya, dari kata ‘arafah ini dapat dipahami bahwa hadits qudsi ma’rifatullahi billahi yaitu mengenal Allah dengan Allah. ‘Araftu rabbi birabbi mengenal Tuhanku dengan Tuhanku.

Pengasuh PPTQ Al-Husna Pringsewu, KH Abdul Hamid menyampaikan, latihan wukuf ini merupakan bentuk naluri kesalehan. Semoga doa dan impian seluruh santri, nantinya bisa melaksanakan ibadah haji.

“Agar memudahkan manasik haji, telah dilakukan pembangunan miniatur ka’bah permanen di lingkungan pesantren. Sejak ada bangunan tersebut sudah ada 50 pasang wali santri dan santri yang bisa mendaftar porsi haji, bahkan ada yang sudah berangkat,” ujarnya.

Ia melanjutkan, tentang pakaian ihram yang dikenakan selama proses wukuf serba putih, itu merupakan pakaian yang melambangkan kesucian. Ia juga mengingatkan pada seluruh santri untuk optimis dalam menjalani kehidupan ini.

“Karena hal tersebut tercermin dari proses tawaf dan sa’i yang terus bergerak menuju titik tujuan sebagaimana hidup untuk menggapai harapan dan cita-cita. Khususnya kalian saat ini yang sedang menuntut ilmu di pesantren harus semangat,” katanya.

Selain itu, berkumpulnya jutaan jamaah wukuf di padang arafah dari berbagai Negara, kumpul jadi satu dalam satu tempat. Hal itu juga sama seperti santri di sini, santri dari berbagai provinsi, seperti Palembang, Jambi, Pekanbaru, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Aceh, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lainnya.

“Hal itu memberikan hikmah yang luar biasa. Perbedaan-perbedaan yang ada, mulai dari ras, tradisi, dan bahasa serta perbedaan lainnya bukanlah untuk dipertentangkan. Namun, semua ini bisa menyatu dalam rangka saling memahami satu sama lain dalam bingkai NKRI, Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.

Mulai Chat
1
Butuh bantuan? Hubungi kami
PPTQ Al-Husna
Assalamualaikum wr.wb.
Selamat datang di PPTQ Al-Husna
Ada yang bisa kami bantu?
Jangan lupa Simpan nomor ini supaya kamu makin mudah mendapat informasi dari kami.
Exit mobile version